Saat kita masih kecil tentu kita sering membeli jajanan jalanan yang selalu lewat didepan rumah atau keliling-keliling komplek. Namun yang sangat menarik perhatian dari pedagang-pedagang lain saat saya kecil adalah Es Lilin atau Es goyang yang menawarkan es dengan bermacam-macam rasa dengan tambahan coklat diatasnya. Uniknya adalah gerobak es yang sangat mewah dan sangat membuat penasaran ketika saya masih umur belia pada waktu itu. Proses pembuatan es inilah yang membuat saya bertanya-tanya karena dengan cepatnya sang pedagang es lilin menyulap cairan menjadi es hanya dalam beberapa detik ! Tentunya itu membuat para anak-anak penasaran pada jaman itu.
Kala itu saya masih tidak tahu rahasia mengapa pedagang es lilin dapat membuat es hanya dengan beberapa detik. Namun seiring berjalannya waktu akhirnya saya mengetahui mengapa es lilin tersebut dapat dibuat dengan cepat. Rahasianya adalah dengan ilmu kimia, ternyata sejak jaman dulu para pedagang es lilin ini sangat ahli dalam ilmu kimia terbukti dengan cara mereka membuat es lilin ini. Prinsip dari pembuatan es lilin ini menggunakan prinsip kimia penurun titik beku, yaitu Suatu zat yang yang ditambah sesuatu pasti akan mengalami kenaikan
titik didih atau penuruan titik beku. Seumpama kita masak air, setelah
mendidih coba ukur suhunya. 100⁰C bukan? Kalau bukan tetap catat angka
yang kamu dapat. Setelah itu coba masukkan garam ke dalam air. Apa yang
terjadi? Air yang tadinya mendidih tenang kembali bukan? Coba ukur
suhunya, tetap bukan? Kemudian panaskan kembali sampai larutan garam
mendidih dan ukur suhunya. Biasanya, akan didapatkan angka sekitar
105⁰C. Which mean, titik didihnya meningkat bro!
Ini merupakan percobaan sederhana, yang membuktikan kalau adanya
suatu zat terlarut akan menaikkan titik didih. Hal serupa akan terjadi
ketika zat ini dibekukan. Air yang titik bekunya 0⁰C akan turun menjadi
hingga sekitar -5⁰C. Kok bisa ya? Hal ini terjadi karena molekul–molekul
air yang awalnya sudah mendidih terhalang pergerakannya oleh garam.
Inilah yang akan kita aplikasikan untuk membuat es lilin.
Maka rahasia dari pembuatan es lilin adalah Garam. Para pedagang es lilin keliling mencampurkan garam dengan es batu yang sudah dihancurkan didalam gerobaknya sehingga es yang awalnya hanya bersuhu 0⁰C ketika ditambahkan garam maka akan semakin turun hingga -5⁰C. Es campuran garam tersebut ditutup sebuah tempat cetakan es lilin yang terbuat dari almunium dengan rapat. Lalu bahan atau cairan pembuat es lilin di masukan kedalam cetakan dan digoyang atau diputar beberapa detik sehingga cairan tersebut berubah menjadi es dan jadilah es lilin.
Penjelasan detailnya mengenai pembekuan es lilin : Ketika garam ditaburkan di atas es, partikel-partikel garam mengganggu kestabilan ikatan partikel-partikel air yang
sedang berada dalam fase padat (es). Partikel-partikel garam menerobos masuk ke
sela-sela ikatan partikel es sehingga memutuskan ikatan-ikatan tersebut.
Akibatnya, partikel-partikel es yang berada di permukaan dapat memisahkan diri dari perangkap
gaya tarik partikel-partikel es yang berada di samping dan di bawahnya. Partikel es yang
berhasil memisahkan diri itu kemudian beralih ke fase cair.
Es memiliki suhu rata-rata di bawah 0⁰C. Dalam kasus penambahan garam ini, es mengalami peleburan tanpa adanya penambahan panas, sehingga air yang terbentuk dari peleburan itu juga bersuhu dibawah 0⁰C. Inilah sebabnya dikatakan bahwa penambahan garam dapat menurunkan titik lebur air, karena es dapat melebur di bawah titik lebur normalnya Jadi, partikel garam merupakan pemicu leburnya es. Di sisi lain, seperti yang kita ketahui, peleburan es memerlukan energi (menyerap kalor). Nah, karena kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri, sehingga suhu es turun lebih jauh. Es yang suhunya telah menjadi sangat dingin ini kemudian akan menyerap banyak kalor dari adonan es lilin tersebut, sehingga adonan es krim dapat membeku.
SUMBER :
Sim
Detektif Fisika Doni
0 komentar:
Posting Komentar