Halo Kepodunia~
Pernah mendengar kata "Darah Biru" kan? pada umumnya  masyarakat kita sering menyebut frasa tersebut kepada orang-orang kaya atau pun bangsawan. Namun pernah terlintas tidak mengapa mereka disebut dengan darah biru? kenapa tidak disebut darah kuning, kotor, atau bersih hehe. Atau mereka benar" memiliki darah yang biru? namun selama saya hidup saya tidak pernah melihat manusia yang benar-benar darahnya biru. Sempat teringat dengan cerita dari salah satu dosen saya yang melontarkan pertanyaan ini pada saat belajar, beliau menyebut mengapa bangsawan atau orang kaya disebut darah biru karena warna biru adalah zat warna yang sangat langka atau jarang yang ada di Alam. Dan yang pentingnya lagi warna biru adalah warna primer atau dasar yang tidak bisa dibuat dengan mencampurkan warna lainnya. Lain halnya dengan warna merah, Kuning dan hijau yang sangat banyak atau mudah mendapatkannya di Alam. 

Itu adalah sekilas dari jawaban mengenai asal usul mengapa disebut darah biru menurut dosen saya pada waktu itu. Mungkin karna saya berkuliah di Kampus Tekstil terbesar se Asia tenggara ini makanya alasannya mengenai hal-hal dalam bidang tekstil hehe namun bagaimana dengan asal usul yang lain mengenai darah biru ini? langsung saja kita bahas ya.

Menurut sumber-sumber yang telah saya cari mengenai "Darah Biru" ini ada 2 versi asal usul nya yang pertama adalah "Penggunaan "Darah Biru - Sangre Azul"

Pada jaman dahulu, kaum bangsawan Spanyol masih keturunan Visigoth suatu suku asal Jerman. Istilah "sangre azul" digunakan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan lainnya karena menurut mereka, kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat dan murni "asli" keturunan Visigoth bebas dari keturunan Moor dan Yahudi, yang kulitnya lebih hitam.

Masyarakat kuno kelas atas Eropa (Spanyol) memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan terlihat jelas di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani (kelas bawah) yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
Wajar saja, jika kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.

Versi yang kedua adalah Darah biru merupakan julukan dari kaum tertindas terhadap orang-orang kaya. pada jaman dulu (jawa dwipa) mayoritas orang yang sudah kaya dan mapan akan memiliki karakter congkak dan memperlakukan kaum dibawahnya (sudra) dengan sewenang-wenang. karena merasa tidak nyaman tersebut ada seorang filusuf yang memiliki pengaetahuan anatomi tubuh manusia. setiap manusia memiliki darah, yang berwarna merah dan biru. darah merah merupakan darah yang memiliki kandungan oksigen dan darah biru merupakan darah yang kadar oksigennya rendah.

kaum sudra sebagai kaum tertindas merasa muak, dengan prilaku kaum bangsawas yang tidak berperikemanusiaan. untuk menghina dan mencemooh kaum bansawan tersebut, kaum sudra (yang dipelopori filsuf) mempopulerkan julukan DARAH BIRU yang berarti bahwa kandungan oksigen dalam aliran darah mereka rendah. dalam hal ini dikarenakan mereka memiliki kebiasaan hedonism dan sangat pemalas. kerja mereka cuma memaki rakyat jelata, mereka jarang bergerak karena mereka telah terlena dengan kemewahan.

Itulah asal-usul mengapa bangasawan atau orang kaya disebut dengan "Darah Biru" meskipun ada beberapa versi mengenai asal usul tersebut walau begitu kita dapat bebas memilih versi yang menurut kalian benar karena dunia ini sangat luas perbedaan pasti akan selalu ada.

SUMBER :
Awal Mula Penggunaan "Darah Biru - Sangre Azul"
Pada jaman dahulu, kaum bangsawan Spanyol masih keturunan Visigoth suatu suku asal Jerman. Istilah "sangre azul" digunakan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan lainnya karena menurut mereka, kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat dan murni "asli" keturunan Visigoth bebas dari keturunan Moor dan Yahudi, yang kulitnya lebih hitam.

Masyarakat kuno kelas atas Eropa (Spanyol) memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan terlihat jelas di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani (kelas bawah) yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
Wajar saja, jika kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.

Dari penjelasan di atas kaum bangsawan bukan berarti mereka memiliki darah yang berwarna biru. Jika di Indonesia yang warna asli kulit masyarakatnya berwarna coklat, kira-kira asal-usul "sangre azul" apakah masih layak kita gunakan? Secara warna kulit kita tidak seputih orang Eropa. - See more at: http://asal-usulnya.blogspot.com/2013/09/asal-usul-istilah-darah-biru.html#sthash.FQaN8zK9.dpuf
Awal Mula Penggunaan "Darah Biru - Sangre Azul"
Pada jaman dahulu, kaum bangsawan Spanyol masih keturunan Visigoth suatu suku asal Jerman. Istilah "sangre azul" digunakan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan lainnya karena menurut mereka, kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat dan murni "asli" keturunan Visigoth bebas dari keturunan Moor dan Yahudi, yang kulitnya lebih hitam.

Masyarakat kuno kelas atas Eropa (Spanyol) memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan terlihat jelas di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani (kelas bawah) yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
Wajar saja, jika kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.

Dari penjelasan di atas kaum bangsawan bukan berarti mereka memiliki darah yang berwarna biru. Jika di Indonesia yang warna asli kulit masyarakatnya berwarna coklat, kira-kira asal-usul "sangre azul" apakah masih layak kita gunakan? Secara warna kulit kita tidak seputih orang Eropa. - See more at: http://asal-usulnya.blogspot.com/2013/09/asal-usul-istilah-darah-biru.html#sthash.FQaN8zK9.dpuf
Awal Mula Penggunaan "Darah Biru - Sangre Azul"
Pada jaman dahulu, kaum bangsawan Spanyol masih keturunan Visigoth suatu suku asal Jerman. Istilah "sangre azul" digunakan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan lainnya karena menurut mereka, kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat dan murni "asli" keturunan Visigoth bebas dari keturunan Moor dan Yahudi, yang kulitnya lebih hitam.

Masyarakat kuno kelas atas Eropa (Spanyol) memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan terlihat jelas di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani (kelas bawah) yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
Wajar saja, jika kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.

Dari penjelasan di atas kaum bangsawan bukan berarti mereka memiliki darah yang berwarna biru. Jika di Indonesia yang warna asli kulit masyarakatnya berwarna coklat, kira-kira asal-usul "sangre azul" apakah masih layak kita gunakan? Secara warna kulit kita tidak seputih orang Eropa. - See more at: http://asal-usulnya.blogspot.com/2013/09/asal-usul-istilah-darah-biru.html#sthash.FQaN8zK9.dpuadalah
Awal Mula Penggunaan "Darah Biru - Sangre Azul"
Pada jaman dahulu, kaum bangsawan Spanyol masih keturunan Visigoth suatu suku asal Jerman. Istilah "sangre azul" digunakan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan lainnya karena menurut mereka, kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat dan murni "asli" keturunan Visigoth bebas dari keturunan Moor dan Yahudi, yang kulitnya lebih hitam.

Masyarakat kuno kelas atas Eropa (Spanyol) memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan terlihat jelas di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani (kelas bawah) yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
Wajar saja, jika kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.

Dari penjelasan di atas kaum bangsawan bukan berarti mereka memiliki darah yang berwarna biru. Jika di Indonesia yang warna asli kulit masyarakatnya berwarna coklat, kira-kira asal-usul "sangre azul" apakah masih layak kita gunakan? Secara warna kulit kita tidak seputih orang Eropa. - See more at: http://asal-usulnya.blogspot.com/2013/09/asal-usul-istilah-darah-biru.html#sthash.FQaN8zK9.dpuf
Awal Mula Penggunaan "Darah Biru - Sangre Azul"
Pada jaman dahulu, kaum bangsawan Spanyol masih keturunan Visigoth suatu suku asal Jerman. Istilah "sangre azul" digunakan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan lainnya karena menurut mereka, kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat dan murni "asli" keturunan Visigoth bebas dari keturunan Moor dan Yahudi, yang kulitnya lebih hitam.

Masyarakat kuno kelas atas Eropa (Spanyol) memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan terlihat jelas di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani (kelas bawah) yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
Wajar saja, jika kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.

Dari penjelasan di atas kaum bangsawan bukan berarti mereka memiliki darah yang berwarna biru. Jika di Indonesia yang warna asli kulit masyarakatnya berwarna coklat, kira-kira asal-usul "sangre azul" apakah masih layak kita gunakan? Secara warna kulit kita tidak seputih orang Eropa. - See more at: http://asal-usulnya.blogspot.com/2013/09/asal-usul-istilah-darah-biru.html#sthash.FQaN8zK9.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar